Garut, – Guna meningkat keimanan dan ketaqwaan disamping untuk menambah ilmu pengetahuan agama Korem062/Tn menggelar Kuliah Tujuh Menit (Kultum) rutin selesai Shalat Dzuhur, bertempat di Masjid Baiturrahim Makorem 062/Tn, Selasa 03/10/2023.
Kultum disampaikan oleh Ust. Serka Ganda Sasmita dari Bintaljarah Korem 062/Tn, dengan membawakan tema “Tabiat Waktu”. Yang mengutip dari perkataan Imam Syafii bahwa waktu itu bagaikan pedang. Apabila kita tidak menyibukkan dengan hal-hal yang baik maka kita akan disibukkan oleh waktu itu dengan hal-hal yang buruk atau yang mengundang kemaksiatan. Karena begitu pentingnya waktu bagi manusia sehingga kita harus bisa memahami tentang tabiat waktu diantaranya :
1. Waktu itu cepat berlalu, dalam firman allah SWT dalam surat An-Naz’iat ayat 46 yang artinya “Pada Hari ketika mereka melihat Kiamat di depan mata, mereka merasa seakan-akan tidak tinggal di kehidupan dunia mereka kecuali hanya sebatas sore dari suatu hari atau sepaginya”. Yakni selama beberapa saat di sore atau pagi hari. Atau seperti selama waktu pagi setelah sore itu. Diperjelas lagi dalam surat Yunus ayat 45 yang artinya “Dan (ingatlah) pada hari (ketika) Allah mengumpulkan mereka, (mereka merasa) seakan-akan tidak pernah berdiam (di dunia) kecuali sesaat saja pada siang hari, (pada waktu) mereka saling berkenalan. Sungguh rugi orang yang mendustakan pertemuan mereka dengan Allah dan mereka tidak mendapat petunjuk”.
2. Waktu itu tidak akan kembali, menurut ulama Hasan Al-basri menyampaikan bahwa tidak ada satu hari pun yang menampakan pajarnya kecuali akan menyeru “wahai anak cucu Adam, aku ini adalah harimu yang akan menjadi saksi atas amalmu, maka carilah bekal dariku karena jika aku telah berlalu aku tidak akan kembali lagi sampai hari kiamat”. Untuk itu mari kita persiapkan, karena ajal tidak ada yang tahu kapan akan mendatangi kita. Pergunakan hari ini untuk berbuat amal kebaikan karena satu detik kedepan tidak ada yang menjamin kita masih hidup untuk melewatinya.
3. Waktu merupakan aset yang berharga, Hasan Al-basri menyampaikan bahwa saya melihat ada segolongan manusia yang memberikan perhatiannya kepada waktu melebihi perhatiannya kepada Dirham dan Dinar, waktu tidak bisa dihargai oleh uang atau kekayaan lainnya karena waktu merupakan kehidupan itu sendiri.
(Penrem 062/Tn).
Leave a Reply