Garut, – Guna meningkat keimanan dan ketaqwaan disamping untuk menambah ilmu pengetahuan agama Korem062/Tn menggelar Kuliah Tujuh Menit (Kultum) rutin selesai Shalat Dzuhur, bertempat di Masjid Baiturrahim Makorem 062/Tn, Selasa 07/11/2023.
Kultum disampaikan oleh Sertu Didin Bustaman, dengan membawakan tema “Perintah Menjaga Lisan”. Allah SWT melarang dari ucapan atau perbuatan yang tidak kita ketahui ilmunya, karena setiap perbuatan dan ucapan akan diminta pertanggungjawabannya oleh Allah SWT, sebagaimana Allah SWT berfirman dalam Alquran Surat Al-Isra ayat 36, “Dan Janganlah engkau mengikuti sesuatu yang tidak kauketahui. Sesungguhnya pendengaran, penglihatan, dan hati nurani, semua itu akan diminta pertanggungjawabannya”.
Dalam Hadist juga disebutkan bahwa Abu Musa Al Azhari pernah bertanya kepada Rasulullah SAW, siapakah diantara kaum muslimin yang paling utama, Beliau menjawab orang atau kaum muslimin lainnya yang selamat dari gangguan lisan dan tangannya. Dalam Hadist lainnya dari Abu Hurairah meriwayatkan bahwa ia mendengar sabda Nabi Muhammad SAW, “seorang hamba benar-benar akan mengucapkan suatu perkataan yang tidak ia pikirkan dan karenanya ia terjerumus kedalam Neraka sejauh antara timur dan barat”.
Dalam suatu riwayat disebutkan bahwa Sufyan bin Abdilah meminta nasihat kepada Rasulullah untuk memberitahu suatu perkara yang harus dijadikan pegangan maka Rasulullah bersabda katakan bahwa aku beriman kepada Allah SWT, kemudian beristiqomah. Kemudian Abu Sufyan bertanya lagi ya Rasulullah apa itu keselamatan, maka Rasulullah menjawab jagalah lisanmu, dan menangislah karena dosa-dosamu.
Menjaga lisan dari terjerumus kedalam amal yang haram dan perkataan yang tidak bermanfaat, mengandung kebaikan yang besar dan keselamatan didunia serta diakhirat karena dengan menjaga lisan merupakan jalan untuk menuju keselamatan. Kesempurnaan islam seseorang itu di tandai dengan menahan lisannya dari menyakiti kaum muslimin, menjaga lisan merupakan sebab keselamatan dan seseorang bisa masuk neraka di akibatkan perkataan yang tidak iya perhatikan baik atau buruknya.
“Wallahu A’lam Bishawab”
(Penrem 062/Tn)
Leave a Reply